Krisis merupakan suatu proses yang memiliki tahapan, semakin tinggi tahapannya semakin besar dampak dan akibatnya terhadap perusahaan, dan sebaliknya. Tahap-tahap tersebut adalah:
1. Tahap Prodromal
Tahap ini biasa disebut warning stage karena tahap ini memberikan sinyal atau tanda-tanda awal krisis. Dalam tahap ini, perusahaan masih dapat beroperasi seperti biasanya. Meskipun begitu, perusahaan tetap perlu menangainya dengan agar tidak sampai memasuki tahap akut. Menurut Fink, tahap ini muncul dengan jelas, samar-samar dan samar sekali atau tidak kelihatan.
2. Tahap Akut
Berbagai permasalahan yang muncul yang kadang tidak jelas pada tahap prodromal, di tahap ini mulai telihat jelas. Tahap ini biasanya dianggap sebagai masalah sebenarnya, padahal tahap merupakan titik awal dari akibat yang nantinya akan timbul. Misalnya pesawat jatuh, termasuk tahap akut yang hanya sementara, tahap akut lainnya adalah berbagai urusan lainnya mengenai legal, investigasi dan sebagainya.
3. Tahap Kronis
Tahap ini merupakan tahap di mana peruasahaan belajar dari krisis, self-analysis. Pembelajaran ini guna untuk pemahaman krisis mendatang agar dapat menghadapinya tau tidak sampai terkena kembali. Pada tahap biasa dilakukan langkah-langkah pembersihan.
4. Tahap Resolusi
Tahap ini adalah tahap penyembuhan kembali. Meskipun krisis sudah usai, namun tetap perlu waspada dan hati-hati karena krisis tidak berhenti begitu saja, krisis pada umumnya berbentuk siklus.
Ada beberapa pertanyaan yang data diajukan untuk mengukur krisis:
1. Tahap Prodromal
Tahap ini biasa disebut warning stage karena tahap ini memberikan sinyal atau tanda-tanda awal krisis. Dalam tahap ini, perusahaan masih dapat beroperasi seperti biasanya. Meskipun begitu, perusahaan tetap perlu menangainya dengan agar tidak sampai memasuki tahap akut. Menurut Fink, tahap ini muncul dengan jelas, samar-samar dan samar sekali atau tidak kelihatan.
2. Tahap Akut
Berbagai permasalahan yang muncul yang kadang tidak jelas pada tahap prodromal, di tahap ini mulai telihat jelas. Tahap ini biasanya dianggap sebagai masalah sebenarnya, padahal tahap merupakan titik awal dari akibat yang nantinya akan timbul. Misalnya pesawat jatuh, termasuk tahap akut yang hanya sementara, tahap akut lainnya adalah berbagai urusan lainnya mengenai legal, investigasi dan sebagainya.
3. Tahap Kronis
Tahap ini merupakan tahap di mana peruasahaan belajar dari krisis, self-analysis. Pembelajaran ini guna untuk pemahaman krisis mendatang agar dapat menghadapinya tau tidak sampai terkena kembali. Pada tahap biasa dilakukan langkah-langkah pembersihan.
4. Tahap Resolusi
Tahap ini adalah tahap penyembuhan kembali. Meskipun krisis sudah usai, namun tetap perlu waspada dan hati-hati karena krisis tidak berhenti begitu saja, krisis pada umumnya berbentuk siklus.
- Mengukur Krisis
Ada beberapa pertanyaan yang data diajukan untuk mengukur krisis:
- Apakah peristiwa yang terjadi menarik perhatian banyak orang?
- Berapa banyak korbannya?
- Jika korban banyak, apakah menarik perhatian media?
- Adakah ikut campur pihak berwajib atau pemerintah untuk mengatasi peristiwa yang terjadi?
- Adakah pengaruh pada kegiatan operasional?
- Apakah peristiwa yang terjadi menjadi perbincangan di media sosial?
- Apakah saat peristiwa terjadi pihak yang terkena krisis akan hancur atau berubah?
- Jenis-jenis Krisis
- Natural Dissaster: Banjir, Tsunami, gempa bumi.
- Technological: Sedikit sulit membedakan krisis akibat teknologi atau human error. Krisis akibat teknologi adalah kegagalan sistem/operasi pada teknologi. Akan tetapi, teknologi dikendalikan oleh manusia. Contohnya kecelakaan industri, kerusakan software, dan kecelakaan pesawat. Pada kasus kecelakaan pesawat, acapkali menjadi misteri apakah penyebabnya kerusakan mesin atau kesalahan pilot.
- Confrontation: Terjadi karena adanya pihak yang bersebrangan. Misalnya, persaingan bisnis, aksi boikot, peringatan hukum, sengketa lahan, dsb. Contoh krisis konfrontasi adalah saat pengemudi taxi Bluebird melakukan demo.
- Malevolence: Tindakan pidana dan taktik-taktik kotor dalam bisnis. Misalnya terorisme dan rumor. Contoh krisisnya seperti Unabomber.
- Management Misneed: Misalnya perusahaan mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhitungkan resiko, korupsi, dan kesalahan manajemen. Contohnya kasus BLBI, suntikan dana dari BI agar Bank Century menjadi likuid tidak terjadi akibat dana likuiditas tersebut dimainkan untuk mencari keuntungan pribadi petinggi Bank Century.
- Workplace Violance: Gerakan dari pekerja/buruh yang merasa dirugikan akibat tidak mendapatkan haknya. Contohnya kasus pilot Adam Air yang melakukan aksi mogok kerja.
- Rumors: Perusahaan juga dapat terkena black campaign atau hoax. Terlebih kini, media sosial begitu mudahnya menyerbarkan rumor. Contohnya adalah pada tahun 1978-1983 logo P&G harus diganti karena diisukan sebagai lambang setan (666).
- Terrorist Attack / man-made dissaster: Para eksekutif bisnis rawan akan aksi penculikan. Kurun waktu 1968-1982 terjadi 409 penculikan di Amerika. Tebusan tertinggi sebesar $14.2 miliar di bayar oleh Exxon Valdez.